Website Statis: Solusi Cepat dan Aman untuk Web Modern

Table of Contents

Pernah mendengar tentang website statis? Istilah ini mungkin masih cukup asing bagi sebagian orang. Meski begitu, dalam perkembangan era digital, memiliki pengetahuan tentang website statis sangatlah penting. 

Artikel ini akan membahas pengertian website statis, bagaimana cara kerjanya, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangannya, serta beberapa contohnya.

 

Apa Itu Website?

Website merupakan kumpulan halaman berisi konten tertentu yang bisa diakses siapa pun, kapan pun, dan dari mana pun melalui internet. Biasanya, sebuah situs memiliki homepage yang menjadi tampilan utama dan halaman pertama yang muncul.

Dari homepage, kamu bisa menelusuri berbagai halaman lain, seperti halaman produk atau layanan pada situs e-commerce, halaman kontak, pusat bantuan, dan lainnya. Untuk mengaksesnya, kamu hanya membutuhkan perangkat seperti smartphone atau komputer, alamat URL, koneksi internet, serta browser.

 

Mengenal Website Statis

Website statis merupakan situs dengan konten yang tidak berubah dan tanpa fitur interaksi pengguna. Jadi, setiap pengunjung akan melihat isi halaman yang sama setiap kali diakses.

Website statis biasanya tersusun dari file HTML dan CSS yang telah dibuat sebelumnya dan disimpan di server. Keunggulan utamanya adalah akses yang sangat cepat karena kontennya tidak perlu diproses secara dinamis.

Contoh website statis dapat ditemukan pada halaman perusahaan yang menampilkan informasi dasar, seperti beranda, profil perusahaan, dan kontak. Halaman seperti ini jarang memerlukan pembaruan dan tidak bergantung pada interaksi pengguna.

 

Cara Kerja Website Statis

Website statis tersusun dari sejumlah file yang disimpan pada server hosting. File-file tersebut ditampilkan di browser pengunjung dan dibuat menggunakan bahasa pemrograman sisi klien seperti HTML dan CSS.

Saat pengunjung membuka website statis, browser akan mengirim permintaan ke server untuk mengambil file-file yang diperlukan. Server kemudian membalas dengan mengirimkan file tersebut agar halaman dapat ditampilkan.

Karena tidak menggunakan bahasa pemrograman sisi server, file pada website statis tetap sama sebelum dikirim. Itu berarti setiap pengunjung menerima file yang identik dengan yang tersimpan di server, sehingga tampilan websitenya pun sama.

 

Cara Membuat Website Statis

Kalau kamu ingin mencoba membuat website statis sendiri, yuk kita bahas langkah-langkahnya. Umumnya, ada tiga metode yang bisa digunakan, yaitu:

  1. Menulis Coding dari Nol
    Pembuatan website dilakukan dengan menulis kode HTML, CSS, dan JavaScript secara langsung. Metode ini ideal bagi developer yang sudah memahami bahasa-bahasa tersebut.
  2. Menggunakan generator website statis.
    Tool ini dapat digunakan untuk membangun website HTML statis berbasis template. Meski tetap membutuhkan penulisan kode, prosesnya jauh lebih cepat dibanding memulai dari awal.
  3. Platform website builder
    Dengan platform ini, kamu bisa membuat website statis melalui editor visual tanpa harus melakukan coding. Metode ini sangat cocok untuk pemula yang baru mulai membangun website.

 

 

Ciri-ciri Website Statis

Agar lebih mudah dipahami, berikut beberapa ciri utama dari website statis:

  1. Tidak Melibatkan Interaksi Langsung dengan Database
    Ini adalah perbedaan paling mendasar. Website statis hanya menampilkan file yang sudah dibuat, seperti HTML, CSS, JavaScript, dan gambar, tanpa terhubung ke database seperti MySQL atau PostgreSQL untuk mengambil konten.
  2. Konten yang Tetap dan Konsisten
    Pengunjung melihat konten yang konsisten setiap kali mereka mengakses, tanpa adanya kustomisasi berdasarkan pengguna atau lokasi, kecuali melalui pengaturan JavaScript di sisi klien.
  3. Proses Pengembangan dan Perubahan Secara Manual
    Pemilik atau pengembang situs perlu melakukan perubahan secara manual dengan mengedit kode sumber. Proses ini memerlukan pengetahuan tentang HTML dan CSS, atau pemanfaatan generator situs statis (Static Site Generators/SSG).
  4. Struktur Hosting yang Sederhana
    Karena menampilkan file statis, website ini bisa di-host di berbagai platform, mulai dari shared hosting biasa hingga layanan cepat dan hemat biaya seperti Amazon S3, Google Cloud Storage, atau Netlify.
  5. Kecepatan Loading yang Tinggi
    Karena tidak ada query database maupun rendering kompleks di sisi server, halaman bisa dimuat sangat cepat, yang penting untuk pengalaman pengguna dan SEO.

 

 

Pengguna yang Cocok dengan Website Statis

Website statis cocok untuk berbagai kalangan yang membutuhkan situs sederhana, cepat, dan aman. 

  1. Pemula yang Baru Belajar Membuat Website
    Dengan struktur yang simpel dan proses pembuatan yang mudah, website statis sangat cocok bagi mereka yang baru belajar HTML, CSS, atau dasar-dasar web.
  2. Freelancer, Desainer, atau Developer untuk Portofolio
    Portofolio umumnya tidak memerlukan fitur kompleks, dan website statis menawarkan tampilan yang cepat, ringan, serta mudah disesuaikan.
  3. Bisnis Kecil yang Butuh Website Informasi
    Bagi bisnis yang hanya perlu menampilkan profil perusahaan, layanan, dan informasi kontak, website statis sudah sangat memadai.
  4. Blogger atau Penulis yang Jarang Update Konten
    Jika kamu tidak terlalu sering mengunggah konten, website statis dengan generator seperti Hugo atau Jekyll bisa jadi pilihan tepat karena performanya sangat cepat.

 

 

Kelebihan Website Statis

Website statis memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya tetap relevan hingga saat ini, berikut ini beberapa di antaranya.

  1. Cepat
    Pernah kesal nunggu website lama banget buat dimuat? Dengan website statis, masalah itu nggak bakal kamu alami. Situs ini sangat ringan, seperti membuka dokumen Word yang langsung muncul tanpa loading lama. Hasilnya, pengunjung bisa betah lebih lama di website karena tidak perlu menunggu.
  2. Aman
    Website statis cenderung lebih aman dibandingkan website dinamis. Hal ini karena struktur situsnya sederhana dan minim celah yang bisa dimanfaatkan hacker. Dengan begitu, kamu bisa lebih tenang tanpa khawatir diretas.
  3. Optimisasi SEO-nya sangat mudah
    Kalau kamu ingin website mudah ditemukan di Google, website statis bisa jadi pilihan terbaik. Struktur yang sederhana membuat mesin pencari lebih mudah membaca kontennya, dan dengan sedikit optimasi, situs kamu bisa tampil di halaman pertama Google.

 

 

Kekurangan Website Statis

Meski banyak kelebihan, teknologi ini tetap memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan:

  1. Pengelolaan Konten yang Kurang Fleksibel untuk Pengguna Non-Teknis
    Ini merupakan kekurangan utama. Jika kamu sering ingin memperbarui konten seperti blog atau berita dan tidak terbiasa dengan kode atau Git, pengelolaannya bisa cukup merepotkan.
  2. Kemampuan Interaktif yang Terbatas
    Fitur-fitur seperti komentar, forum, toko online dengan keranjang dinamis, atau area anggota yang kompleks sulit diterapkan tanpa backend. Meski ada layanan pihak ketiga seperti Disqus untuk komentar atau Snipcart untuk e-commerce, penggunaan ini tetap menambah tingkat kompleksitas.
  3. Terkesan Kaku
    Salah satu kelemahan terbesar website statis adalah minimnya fleksibilitas. Jika kamu ingin mengubah konten, semua harus dilakukan dengan mengedit file kode secara manual. Berbeda dengan website dinamis yang bisa diperbarui dengan mudah melalui dashboard. Jadi, jika konten sering berubah, website statis mungkin kurang cocok.

 

 

Contoh Website Statis

Berikut ini adalah contoh website statis yang mungkin tidak kamu sadari:

  1. Startupindonesia.my.id
    Startupindonesia.my.id termasuk website statis karena kontennya hanya berisi informasi saja.
  2. Gohugo.io
    Contoh website statis lainnya adalah Gohugo.io, karena setiap perubahan halaman harus dilakukan dengan mengedit kode terlebih dahulu.
  3. Blog Pribadi atau Teknis
    Banyak developer dan penulis menggunakan SSG seperti Jekyll atau Hugo untuk blog mereka. Keunggulannya termasuk loading cepat, keamanan lebih tinggi, kontrol penuh atas kode, dan kemudahan hosting gratis melalui GitHub Pages.

Topic :

Promo JETDINO

Table of Contents