Algoritma Pemrograman: Pengertian, Cara Kerja, Jenis, dan Fungsinya

Table of Contents

Dalam dunia pengembangan perangkat lunak, algoritma pemrograman menjadi fondasi utama yang wajib dipahami oleh setiap programmer. Algoritma tidak hanya sebatas konsep teknis, tetapi merupakan inti dari proses penyelesaian masalah secara efisien.

Bagi seorang developer, algoritma berperan penting untuk menjamin setiap proses dalam aplikasi berjalan secara optimal dan efisien. Sementara bagi pengguna, algoritma membantu menampilkan hasil yang lebih tepat, seperti memberikan rekomendasi produk yang sesuai.

Artikel ini akan mengulas mengenai apa itu algoritma pemrograman, cara kerjanya, berbagai jenis algoritma yang sering digunakan, serta fungsinya dalam pengembangan perangkat lunak. Berikut penjelasan lengkapnya.

 

Pengertian Algoritma Pemrograman

Algoritma pemrograman merupakan urutan langkah-langkah logis dan terstruktur yang dibuat untuk memecahkan suatu masalah atau mencapai tujuan tertentu dalam proses pemrograman. Langkah-langkah ini disusun secara sistematis agar komputer dapat menjalankannya dengan efisien.

Secara sederhana, algoritma dapat dianalogikan seperti resep masakan yang berisi urutan langkah untuk menghasilkan hidangan tertentu. Dalam pemrograman, algoritma berfungsi menetapkan tahapan yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah, misalnya mengurutkan data, mencari nilai dalam array, atau menghitung total angka.

Bagi siapa pun yang ingin mempelajari coding atau berkarier sebagai developer, memahami algoritma pemrograman adalah langkah awal yang penting. Hal ini karena algoritma menjadi dasar utama dalam proses pemecahan masalah saat mengembangkan aplikasi.

 

Cara Kerja Algoritma Pemrograman

Cara kerja algoritma pemrograman pada dasarnya melibatkan serangkaian langkah yang disusun secara berurutan untuk mencapai hasil tertentu. Proses ini diawali dengan mendefinisikan masalah yang akan diselesaikan, kemudian dirancang dalam urutan logis agar komputer dapat memahami dan menjalankan instruksi dengan tepat.

Secara garis besar, algoritma pemrograman bekerja melalui tiga tahap utama: input, proses, dan output. Berikut penjelasan beserta contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Input
    Tahap ini merupakan proses memasukkan data atau perintah yang akan diproses oleh algoritma. Contohnya ketika Anda memakai aplikasi ojek online, inputnya berupa titik penjemputan dan lokasi tujua.
  2. Proses
    Setelah data dimasukkan, sistem akan mengolahnya menggunakan algoritma pemrograman melalui langkah-langkah yang telah ditentukan. Dalam aplikasi ojek online, algoritma memproses data tersebut untuk menentukan rute tercepat, menghitung tarif, serta mencari pengemudi yang tersedia.
  3. Output
    Setelah proses selesai, algoritma menghasilkan output berupa hasil akhir yang diinginkan. Pada aplikasi ojek online, output tersebut bisa berupa nama pengemudi, jenis kendaraan, tarif, serta estimasi waktu perjalanan.

 

Jenis-jenis Algoritma Pemrograman

  1. Algoritma Recursive
    Dalam algoritma rekursif, sebuah fungsi bekerja dengan memanggil dirinya sendiri untuk memecahkan masalah dengan membaginya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.   Proses ini akan terus berjalan sampai mencapai kondisi dasar, di mana masalah sudah bisa diselesaikan tanpa harus mengulangi langkah sebelumnya.
  2. Algoritma Sorting
    Algoritma sorting berfungsi untuk mengurutkan data sesuai urutan tertentu, seperti dari nilai terkecil ke terbesar (ascending) atau dari terbesar ke terkecil (descending). Jenis algoritma ini membantu meningkatkan efisiensi serta mempercepat proses pengolahan data, terutama ketika berhadapan dengan data berukuran besar.
  3. Algoritma Searching
    Algoritma jenis ini digunakan untuk mencari data tertentu dalam sebuah kumpulan informasi, contohnya saat melakukan pencarian kata kunci pada search engine atau mencari produk di platform toko online.
  4. Algoritma Greedy
    Algoritma ini bekerja dengan memilih solusi terbaik di setiap langkah tanpa memperhitungkan konsekuensi jangka panjang. Walau tidak selalu menghasilkan solusi paling optimal, algoritma greedy dikenal efisien dan cepat, misalnya dalam mencari jalur terpendek.
  5. Algoritma Dinamis (Dynamic Programming)
    Algoritma dinamis digunakan untuk memecahkan masalah yang dapat diuraikan menjadi submasalah yang lebih kecil. Hasil dari setiap submasalah yang sudah dihitung akan disimpan agar tidak perlu dihitung ulang, seperti pada kasus perhitungan deret Fibonacci.
  6. Algoritma Backtracking
    Algoritma backtracking bekerja dengan menjelajahi semua kemungkinan solusi dan kembali ke langkah sebelumnya jika solusi yang dicoba tidak memenuhi syarat. Jenis algoritma ini sering diterapkan pada masalah pencarian serta pemrograman kombinatorial.

 

Fungsi Algoritma Pemrograman

  1. Mempermudah Proses Pemecahan Masalah
    Dengan merancang langkah-langkah yang teratur dan sistematis, algoritma membantu programmer memahami sekaligus memecah masalah yang rumit menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah diselesaikan.
  2. Meningkatkan Kinerja dan Kecepatan Program
    Algoritma yang dirancang dengan baik membuat program dapat berjalan lebih cepat dan efisien, baik dalam hal waktu pemrosesan maupun penggunaan memori.
  3. Mempermudah Proses Perancangan dan Pengujian
    Sebelum proses penulisan kode dimulai, algoritma membantu memberikan gambaran yang jelas mengenai logika yang akan digunakan. Dengan begitu, proses pengujian dan pemeliharaan program di kemudian hari menjadi lebih mudah.
  4. Meningkatkan Skalabilitas
    Algoritma yang disusun dengan baik mempermudah pengembangan sistem berskala lebih besar di kemudian hari, karena dapat digunakan ulang atau disesuaikan dengan kebutuhan baru dengan mudah.

Topic :

Promo JETDINO

Table of Contents