Mengenal Perbedaan Rust vs Go di Dunia Pemrograman Modern

Table of Contents

Jika Teman Dino seorang developer, pasti sudah tidak asing lagi dengan bahasa pemrograman seperti Rust dan Go. Pasalnya, kedua bahasa pemrograman tersebut lagi naik daun di dunia pengembangan software karena mempunyai keunggulan masing-masing.

Namun bagi sebagian orang, Rust dan Go adalah kata-kata yang mungkin masih asing di telinga. Nah, dalam artikel ini, Mindi bakal ngejelasin apa itu Rust dan Go dengan cara yang mudah dipahami.

 

Pengertian

Rust dan Go merupakan bahasa pemrograman modern yang dikembangkan untuk menjawab kebutuhan pengembangan software saat ini. Berikut ini adalah pengertian dari ketiga bahasa pemrograman tersebut.

  1. Rust
    Rust adalah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Mozilla Research dan pertama kali dirilis pada tahun 2010. Sejak kemunculannya, Rust terus mengalami perkembangan pesat dan mendapat perhatian luas dari para developer.

    Bahasa ini dirancang untuk menghadirkan kombinasi keamanan, kecepatan, dan kemampuan konkuren. Rust juga memiliki sistem tipe yang kuat serta mekanisme pengelolaan memori yang relatif nyaman digunakan tanpa mengorbankan performa.

    Secara garis besar, keunggulan utama Rust terletak pada keamanan memorinya. Bahasa ini dibuat untuk meminimalkan risiko kesalahan fatal, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan dan penyimpanan data, sehingga lebih andal untuk pengembangan sistem berskala besar.

  2. Go
    Golang atau Go merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Google sejak tahun 2007 dan resmi dirilis pada 2009. Bahasa ini dibuat dengan tujuan agar efisien, mudah dipelajari, serta mampu menangani pekerjaan berat dengan performa yang cepat.

    Go dirancang untuk mempercepat proses pengembangan software dengan mengutamakan kinerja dan keandalan. Dengan konsep kesederhanaan sebagai fondasi utama, Golang hadir dengan sintaks yang ringkas dan jelas, sehingga memudahkan developer menulis kode yang cepat, rapi, dan lebih mudah dirawat dalam jangka panjang

 

Sejarah Singkat

Setelah memahami pengertiannya, Mindi akan melanjutkan pembahasan dengan mengulas sejarah singkat Rust dan Go.

  1. Rust
    Tokoh utama dibalik lahirnya bahasa pemrograman ini adalah Graydon Hoare, yang saat itu bekerja di Mozilla. Pada awalnya, Rust bermula sebagai proyek pribadi Graydon pada tahun 2006. Seiring waktu, Mozilla melihat potensi besar dari Rust dan akhirnya memberikan dukungan resmi terhadap pengembangannya.

    Rust kemudian diperkenalkan secara luas pada tahun 2010 dan sejak saat itu mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak figur penting turut berkontribusi dalam evolusi bahasa ini, termasuk tim inti Rust yang berdedikasi seperti Steve Klabnik, Niko Matsakis, dan kontributor lainnya.

    Setelah diumumkan ke publik pada 2010, Rust merilis versi stabil 1.0 pada tahun 2015. Hingga kini, Rust terus berkembang dan mendapatkan penerimaan luas dari komunitas developer di berbagai belahan dunia.

  2. Go
    Go pertama kali diperkenalkan sebagai bahasa pemrograman open source oleh Google pada November 2009, setelah melalui proses pengembangan sejak tahun 2007 oleh Robert Griesemer, Rob Pike, dan Ken Thompson.

    Ketiga tokoh tersebut memiliki pengalaman panjang di dunia pengembangan perangkat lunak dan bahasa pemrograman, termasuk keterlibatan dalam pengembangan Unix dan sistem operasi Plan 9. Mereka menilai bahwa bahasa pemrograman yang populer saat itu, seperti C++, Java, dan Python yang masih memiliki keterbatasan dalam aspek performa, skalabilitas, dan concurrency.

    Berdasarkan hal tersebut, mereka kemudian memutuskan untuk merancang sebuah bahasa pemrograman baru yang mampu menjawab dan mengatasi berbagai tantangan tersebut. Pada awal pengembangannya, bahasa ini sempat menggunakan nama sementara “Golang”, yang diambil dari kata Go untuk merepresentasikan konsep bahasa pemrograman yang cepat dan efisien. Selanjutnya, nama resminya ditetapkan menjadi “Go”.

 

Kelebihan

Rust dan Go masing-masing menawarkan nilai unggul sesuai kebutuhan pengembangan. Berikut ini kelebihannya.

1. Rust

a.  Keamanan Memori yang Unggul
Salah satu kelebihan utama Rust terletak pada sistem ownership dan borrowing yang dimilikinya. Mekanisme ini dirancang untuk menjaga keamanan memori dengan mencegah kesalahan umum, seperti memory leak dan dangling pointer, sejak tahap penulisan kode.

b.  Performa Tinggi
Rust mampu menghasilkan kode dengan performa yang setara dengan bahasa seperti C++. Karena itu, Rust menjadi pilihan yang tepat untuk pengembangan aplikasi yang menuntut kecepatan dan efisiensi tinggi.

c.  Modern dan Mudah Dipahami
Rust hadir dengan sintaks yang modern dan relatif mudah dipahami. Ditambah lagi, komunitasnya yang aktif menyediakan beragam dokumentasi dan sumber pembelajaran yang membantu developer dalam proses pengembangan aplikasi.

d.  Open Source dan Gratis
Rust merupakan bahasa pemrograman yang bersifat open source dan dapat digunakan secara gratis oleh siapa pun. Dengan keterbukaan ini, developer mendapatkan keuntungan berupa akses penuh ke source code serta dukungan dari komunitas yang aktif dan terus berkembang.

2. Go

a.  Multitasking
Go mampu memecah program berukuran besar menjadi tugas-tugas kecil yang dijalankan secara bersamaan menggunakan goroutine dan channel. Pendekatan ini membuat proses komputasi berjalan lebih efisien, mengurangi waktu idle, dan meningkatkan kecepatan eksekusi. Kemampuan concurrency tersebut menjadikan Go sangat cocok untuk membangun aplikasi yang mudah diskalakan seiring pertumbuhan kebutuhan sistem.

b.  Tidak Perlu Framework

Meskipun memiliki beberapa framework, Teman Dino dapat aplikasi maupun website menggunakan Go tanpa bergantung pada kerangka kerja apapun.

Go adalah bahasa pemrograman yang memiliki library standar sangat baik, yang memungkinkan Teman Dino untuk membuat aplikasi langsung di dalamnya tanpa menggunakan framework, seperti kebanyakan bahasa pemrograman.

Oleh karena itu, Go adalah bahasa pemrograman yang sangat tepat bagi Teman Dino para developer yang bukan penggemar framework, karena library standar Go cukup baik untuk membantu Teman Dino dalam development.

c.  Library Standar yang Andal
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, library standar Go sudah sangat mumpuni untuk mendukung pengembangan website maupun aplikasi. Dengan menggunakan Go, developer dapat menyelesaikan hampir seluruh kebutuhan pengembangan tanpa harus menambahkan library eksternal lainnya.

d.  Dukungan Langsung dari Google
Salah satu keunggulan terakhir Go adalah adanya dukungan resmi langsung dari Google, sebagai pihak yang mengembangkan bahasa ini. Dengan sokongan tersebut, Go memiliki keberlanjutan dan pengembangan jangka panjang yang jelas.

 

Kekurangan

Dibalik berbagai kelebihannya, Rust dan Go juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut ini kekurangannya.

1.  Rust

a.  Ekosistem yang Belum Sepenuhnya Matang
Sebagai bahasa pemrograman yang tergolong relatif baru, ekosistem Rust masih belum selengkap bahasa lain seperti C++ atau Java. Ketersediaan pustaka serta tools pendukungnya pun masih terbatas jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang lebih lama berkembang.

b.  Kesalahan Kompilasi yang Sulit Dipahami
Pesan kesalahan saat proses kompilasi di Rust terkadang cukup kompleks dan memerlukan waktu lebih untuk dipahami serta diperbaiki. Kondisi ini bisa menjadi tantangan, terutama bagi programmer yang masih baru atau belum terbiasa menggunakan Rust.

2.  Go

a.  Manajemen Perulangan
Penanganan error di Golang sering membutuhkan penulisan kode yang berulang, karena Go tidak menyediakan mekanisme pengecualian (exception) seperti yang ada pada banyak bahasa pemrograman lainnya.

b.  Keterbatasan Generik
Dukungan generik pada bahasa pemrograman Go tergolong masih baru dan belum sepenuhnya diimplementasikan secara luas, sehingga fleksibilitas dalam penulisan dan penggunaan kode masih cukup terbatas.

 

Perbedaan Rust vs Go

Di era pemrograman modern, Rust dan Go kerap dipandang sebagai bahasa yang sama-sama “kekinian”, padahal masing-masing memiliki tujuan serta karakteristik yang berbeda. Berikut ini perbandingan Rust dan Go yang perlu diketahui Teman Dino.

  1. Fitur
    Dari sisi fitur, Rust dan Golang punya pendekatan yang berbeda. Rust menonjol dengan fitur memory safety yang membantu mencegah masalah seperti data race dan buffer overflow, sehingga kode lebih aman dan minim bug kritis.

    Di sisi lain, Golang mengedepankan kesederhanaan. Fitur-fiturnya dirancang agar developer bisa bekerja cepat, efisien, dan tanpa kerumitan berlebih.

    Jadi, kalau prioritas Teman Dino adalah keamanan memori, Rust jadi pilihan utama. Tapi kalau Teman Dino butuh bahasa yang simpel dan cepat untuk dikembangkan, Golang lebih cocok.

  2. Memory Management
    Rust dikenal punya sistem manajemen memori yang sangat aman tanpa bergantung pada garbage collector. Bahasa ini memberi developer kontrol langsung atas alokasi memori, namun tetap dilengkapi mekanisme perlindungan untuk meminimalkan risiko bug.

    Sebaliknya, Golang menggunakan garbage collector otomatis, sehingga developer tak perlu pusing mengelola memori secara manual. Meski lebih praktis, pendekatan ini kadang berdampak pada performa yang sedikit lebih rendah.

  3. Simplicity and Complexity
    Dalam perbandingan Rust dan Golang, Golang unggul dari sisi kesederhanaan. Sintaksnya ringkas dan mudah dipelajari, bahkan untuk developer yang baru mulai.

    Sebaliknya, Rust memiliki sintaks yang lebih rumit karena dibekali berbagai fitur lanjutan yang menitikberatkan pada keamanan dan efisiensi pengelolaan memori.

    Kesimpulannya, jika Teman Dino menginginkan kode yang simpel dan cepat untuk dikembangkan, Golang adalah pilihan tepat. Namun, jika Teman Dino siap menghadapi kompleksitas demi keamanan yang lebih kuat, Rust layak jadi andalan.

  4. Performa
    Dari sisi performa, Rust dan Golang sama-sama punya kemampuan yang kompetitif. Rust cenderung lebih unggul karena dikompilasi langsung ke kode mesin dan tidak menggunakan garbage collector, sehingga eksekusinya lebih efisien.

    Golang juga menawarkan performa yang cepat, namun pada beberapa kondisi bisa sedikit tertinggal akibat penggunaan garbage collector yang memengaruhi pengelolaan memori.

    Perbedaan performa ini bisa jadi salah satu faktor pertimbangan buat Teman Dino dalam menentukan bahasa yang paling cocok dengan kebutuhan proyek Teman Dino.

  5. Concurrency
    Dalam hal concurrency, Rust dan Golang mengusung pendekatan yang berbeda. Golang menonjol lewat fitur Goroutine yang memudahkan banyak proses berjalan secara bersamaan tanpa konfigurasi rumit.

    Rust juga mampu menangani concurrency, namun prosesnya cenderung lebih kompleks karena melibatkan pengelolaan thread secara manual serta aturan safety yang ketat.

    Jadi, kalau Teman Dino butuh solusi concurrency yang praktis dan cepat diimplementasikan, Golang jadi pilihan yang lebih unggul.

  6. Keamanan
    Rust dikenal sangat unggul dalam hal keamanan memori. Melalui sistem borrow checker dan aturan ketat terkait perubahan data, Rust mampu memastikan kode terhindar dari berbagai bug yang berhubungan dengan memori.

    Di sisi lain, Golang tetap tergolong aman, namun tidak seketat Rust. Hal ini karena pengelolaan memori diserahkan pada garbage collector, sehingga kontrol dan pembatasannya tidak sedetail Rust.

  7. Error Handling
    Perbedaan lain antara Rust dan Golang terletak pada cara keduanya menangani error. Rust memakai sistem Result dan Option yang bersifat eksplisit, sehingga developer “dipaksa” untuk menangani setiap kemungkinan error dengan jelas.

    Sementara itu, Golang menerapkan mekanisme yang lebih sederhana, di mana error dikembalikan sebagai nilai (return value).

    Jadi, kalau Teman Dino menyukai penanganan error yang ketat dan terstruktur, Rust cocok untuk Teman Dino. Namun, jika menginginkan pendekatan yang lebih simpel dan praktis, Golang terasa lebih ringan.

  8. Proses Pembelajaran
    Dari sisi pembelajaran, Golang tergolong jauh lebih mudah dipelajari. Desainnya simpel, intuitif, dan sintaksnya tidak rumit, sehingga developer pemula bisa lebih cepat memahami dan menggunakannya.

    Sebaliknya, Rust menawarkan fitur yang lebih kompleks dan mendalam, sehingga membutuhkan waktu serta usaha lebih untuk benar-benar menguasainya.

    Jadi, kalau Teman Dino ingin belajar dengan cepat dan langsung produktif, Golang terasa lebih ramah. Namun, jika Teman Dino tertarik menantang diri dengan konsep yang lebih advanced, Rust bisa jadi pilihan yang seru.

 

Rust vs Golang, Pilih yang Mana?

Setelah memahami perbedaan antara Rust dan Golang, sekarang saatnya Teman Dino menentukan pilihan yang paling pas dengan kebutuhanmu. Apakah Teman Dino lebih tertarik pada Rust dengan keunggulan keamanan memori dan performa tinggi, atau Golang yang dikenal simpel, cepat, dan efisien untuk pengembangan aplikasi? Apa pun bahasa yang Teman Dino pilih, yang terpenting adalah terus mengasah kemampuan coding dan konsisten belajar untuk berkembang.

Topic :

Promo JETDINO

Table of Contents